Jika bukan karena
tulusnya, tak akan aku menulis ini.
Ia tak
menjanjikan fatamorgana.
Tidak pula
menjanjikan singgasana.
ia tak akan
berganti seperti zaman
tak akan
bergulir seperti waktu
akan tetap
hangat seperti mentari, tegar.
Tak akan
pernah ada embun yang tak menyejukkan.
Tak ada
pelangi yang tak berwarna.
Akan tetap
menjadi dirimu.
Jika hanya….
Ia takut pada
Allah.
Maka aku
mencintainya entah dengan cara yang bagaimana.
Tak perlu
terlukiskan, tak perlu tergambarkan
Karena akan
tetap indah. Indah pada waktunya…
Zaman bisa
saja berganti.
Waktu bisa
saja bergulir.
Namun, cinta
karena Allah pasti abadi.
Biarkan Allah
yang membangunkan singgasana, menyediakan mahar permata.
Tilam lembut
sutra.
Tak perlulah
memulai sesuatu yang belum saatnya dimulai.
Bersabarlah…
makan akan menjadi bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar