Selasa, 03 Juli 2012
Apa yang sekarang kau rasa bukanlah dosa, ia dari yang Maha Kuasa...
“Abi sudah tak ingat lagi kapan terakhir kali
tubuh ini abi dekap, memikirkan masa lalu, takkan abi sangka engkau kini telah
siap. Padahal baru kemarin kiranya engkau terlihat
senang berada di pundak abi, bahkan abi hanya setinggi pundakmu kini. Bentakan
dan pukulan bukan pendidikanmu sekarang, tidak bisa abi menahanmu dan tidak
pula bisa abi larang. Nasihat dan kata-kata adalah satu-satunya yang dapat
abi jadikan andalan, karena sekeras apapun jiwa, ia masih punya pendengaran.
Saat kecil abi selalu luangkan waktu bagimu untuk mendengar, karena itu abi
mohon kepadamu berkenan berikan waktu untuk mendengar. Apa yang sekarang
kau rasa bukanlah dosa, ia dari yg Maha Kuasa, hanya belum tiba bagimu masa,
maka terburu-buru tiadalah guna. Abi pernah seumurmu, tidak sedikitpun
rasa yg sekarang ada padamu tak pernah abi punya, hanya mungkin dulu abi kurang
bijaksana. Usia yang abi lewati bukanlah sebuah pajangan tanpa arti, terkandung
padanya rasa sakit, setiap kali jatuh dan berdiri. Diantara semua
ketidakbijakan abi, tak ada yang lebih abi sesali daripada masa muda yang abi
lewati tanpa ada arti. Diantara semua kekurangan abi, masa muda adalah
waktu dimana abi sekali lagi sungguh ingin ulangi. Adalah kewajaran bila
ibadah yang dilakukan dengan tuanya usia berbanding, namun ibadah saat muda
adalah prestasi tanpa tanding. Belajar lebih banyak, memahami lebih dekat,
dan berbuat lebih nyata, semua itu hanya disediakan di masa muda semata.
Samudera ilmu tak berbilang terbentang menanti kau karungi, sejuta pengalaman
hidup berbagai rupa telah siap untuk kau jalani. Berdiri saat jatuh,
bertahan saat sulit, dan maju saat sempat, semua itu mudah ketika darahmu masih
mengalir rapat. Usah kau pikirkan dulu tentang rasa, cukup kau jadikan
sebagai pengingat, berbanyaklah berpuasa, dan berikan masa mudamu tenggat.
Rasa yang berkobar di dalam dada, padamkan dengan dzikir kepada Allah, bila ia
tak cukup reda, pergilah berdakwah. Bila engkau rendahkan nafsumu, maka
tinggilah jiwamu, saat engkau hinakan syahwatmu, maka mulialah dirimu. Rasa
yang bergejolak, anggaplah itu karunia yang tertunda, bukan abi menolak, hanya
menangguhkan sementara. Mulai apa yang harus engkau mulai, dan
selesaikan apa yang kau mulai, ceritamu baru saja dimulai, dan jangan mundur
sebelum dimulai. Seorang lelaki dikatakan dewasa bukan karena ia telah
mampu sukakan wanita, tapi karena ia bisa membimbing wanita itu kepada surga.
Seorang lelaki dikatakan dewasa bukan karena ia telah bisa menggandeng wanita,
tapi karena ia bisa menjaga wanita itu dari dosa. Biarkan sekelilingmu
terlihat begitu jantan saat menggandeng tangan yang haram, itu hanya
pelampiasan prestasi mereka yang karam. Biarkan caci-maki-hinaan yang datang
kepadamu walau berat, jangan kau pedulikan karena ia hanya datang dari pelaku
maksiat. Cinta menuntut keseriusan, dan keseriusan tak datang dengan
pacaran, pacaran itu permainan, dan permainan biasa berakhir penyesalan.
Cinta tidak perlu pengesahan dengan kata-kata manis dan rayuan, namun cinta
pasti akan berkata dan merayu setelah pernikahan. Berat bagimu menahan
rasa, abi tahu, dan ketauhilah bahwa itu karena engkau malu bermaksiat dengan
Allah Maha Tahu. Sukar bagimu bertahan berdiri, namun cobalah belajar, setiap
kesukaran akan terganti, setiap berat akan diganjar. Takkan hilang cinta
bila engkau tangguhkan demi taat pada Allah. Justru Allah gantikan nantinya
dengan cinta yang berlimpah. Jangan khawatir akan pasangan hidupmu kelak,
banyak wanita menanti Imam yg jaga kesucian, begitu pula bidadari yg bercelak.
Dunia ini sudah penuh dengan lelaki berhidung belang, yang pintar dengan
lidahnya namun ciut nyali saat pernikahan hendak dijelang. Dunia ini
sudah muak dengan lelaki buaya darat, yang mahir dengan rayuan namun untuk
mengucap akad dia berat. Tapi dunia selalu memerlukan lelaki yang akrab
dengan Al-Qur'an, yang dengannya takluk dunia dan isinya keseluruhan. Dunia
takkan pernah terlalu banyak oleh lelaki yang dapat menjaga kesucian dirinya
dan kesucian orang lain, dunia menantinya. Dunia takkan pernah
memalingkan wajahnya pada lelaki yang tinggi ilmu dan pencapaian, dunia akan
berbicara untuknya. Engkau mungkin telah memilih masa depanmu, namun abi
melihatnya lebih jelas, bersabar dan percayalah abi takkan sesatkanmu. Suatu
saat, engkau kan jalani semuanya, tak akan terlambat untuk hari itu, tak ada yg
abi bisa janjikan saat ini, hanya 'satu saat'. Suatu saat, engkau kan
bercerita pada anak-anakmu layaknya hari ini, satu saat engkau akan paham arti
senyum yg sedari tadi abi simpul. Jalan hidup abi tak mesti engkau tiru,
engkau punya ceritamu yg baru, sesali hidupmu takkan pernah, selama engkau
ikuti jalan sunnah. Semua ada waktunya, dan pada waktunya semua akan
indah, tak harus kau lihat agar kau yakin, yakinlah dan kau akan melihat :)”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar