Senin, 01 Agustus 2011

ROHIS MENGAWAL MORAL BANGSA

“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing.” (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma)

                                                                                  
Kini pada realitanya,  pada abad 21 ini segala  hal yang menyangkut dengan agama kita semakin dianggap  tabu. Walaupun  masih tetap banyak yang memegang panji panji Allah, walaupun masih banyak yang menolong agama Allah, tapi tetap saja masih minoritas di negara ini. Karena itulah saya mengutip hadits diatas. Berbahagialah kita yang masih berada di kelompok minoritas  dalam memegang teguh syariat syariat Allah.

Lalu? Apakah kita tetap dalam keadaan seperti ini? Hanya berkutat di lingkungan kita yang masih minoritas saja? Tentu tidak.  “sesungguhnya semua muslim itu bersaudara”, sudah menjadi kewajiban kita untuk terus menyemai benih benih keimanan pada generasi kita selanjutnya. Meski berliku liku jalan yang harus kita lalui dalam berdakwah, namun tidak sedikit pelajaran yang dapat kita ambil dari berdakwah.

Apakah dakwah hanya dilakukan bagi kaum yang sudah berumur saja? Lalu apa gunanya kita generasi muda yang katanya mengaku inspiratif, mengaku kreatif, mengaku inovatif, bahkan mengaku gaul.  Maka dari itu diadakannya dakwah sekolah dan kampus seperti rohis, fortris, kapmi, kammi dan masih banyak organisasi-organisasi dakwah yang lainnya. Mari kita telaah sedikit tentang organisasi-organisasi ini.

Jika kalian bertanya, “apakah yang dilakukan remaja remaja itu? Kegiatan mereka hanya mengaji? Sholat? Kaku? Fanatik? Idealis?. Ada segelintir orang yang juga megatakan bahwa rohis dan organisasi sejenis lainnya tidak menerima perubahan, bahkan ada yang menilai kami sesat. Miris sekali yang kami rasakan ketika mendengar segelintir orang berkata seperti itu, padahal kami sedang berupaya untuk memperbaiki keterpurukan moral bangsa, moral generasinya yang semakin rendah karena westernesasi dari kaum-kaum yang begitu iri pada umat islam yang begitu kokoh dan kompak. Kami sedang menghadapi ghozul fikr yang semakin gencar bertubi-tubi menekan kita terus menerus. Ketahuilah wahai saudaraku, mereka yang sangat iri kepada kita sengaja mengincar generasi muda kita. Mereka masuk melalui apapun, melalu musik, melalui apa yang kita makan, melalui media umum, melalui pakaian-pakaian. Na’udubillahimidzalik, semoga kita terhindar dari missionaris tersebut.

Dari pemaparan saya diatas, sudah sangat jelas sekali bahwa kita membutuhkan wadah. Wadah perubahan moral kita, wadah untuk merubah generasi kita. Wadah yang berpegang teguh pada quran dan sunnah. Itulah visi dan misi rohis yang kami adakan di sekolah-sekolah,  kami ingin agar moral generasi penerus terbangun lagi. Tidak hanya di Indonesia, sebenarnya di negara lain juga sama, banyak pergerakan-pergerakan dakwah yang memang sengaja tidak terekspos. Ketahuilah saudaraku, kegiatan kami bisa dikatakan sangat variatif, karena di rohis kami tidak hanya membahas tentang agama saja, tapi kami juga membahas tentang kondisi politik, kami juga bergerak di bidang usaha, kami membuat kelompok belajar, serta kami juga membantu membangun moral dan menambah ilmu pengetahuan dengan mengadakan acara-acara seminar, kajian dll. Semua itu tak terlepas dari kegiatan ruhiyah seperti menghafal, mentoring, liqo dll. Dengan adanya kegiatan seperti itu membuat remaja-remaja saat ini lebih sibuk dengan hal-hal yang berguna bukan?. Daripada kita melakukan sesuatu yang nihil manfaatnya akan lebih baik kita menajadi generasi yang kritis, inovatif, rendah hati, dan tentunya dengan keadaan ruhiyah yang baik. Kami hanya ingin membuat sebuah paradigma persuasi yang mengarah pada hal kebajikan bukan hanya persuasi komersil yang banyak dilakukan orang kebanyakan. Marilah sahabat-sahabatku, kita seimbangakan antara dunia dan akhirat.

                Sekali lagi kami tekankan, barisan yang kami susun rapih ini untuk pergerakan umat bersama, hal-hal yang berusaha kami sebarkan adalah dari Al-quran dan hadits. Karena tak sedikit generasi muda kita yang masih tidur, masih terlena dalam buaian misionaris. Kami tak akan tinggal diam, niat kami tulus untuk menjadikan generasi remaja menjadi generasi yang kokoh jasmani, intelektualitas, dan istiqomah fisabilillah. Karea sesungguhnya negara ini tidak akan benar benar maju sebelum intelektualitas dibarengi dengan ruhiyah yang baik.

                Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat mencerahkan fikiran kita semua J Amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar